Ratusan tahun lalu, keinginan memunculkan ekologi Mana yang hampir memusnahkan umat manusia. Manusia seketika menjadi mangsa, peradaban hancur, dan kecurigaan serta ketakutan terhadap kiamat memperlebar jarak antarmanusia. Dalam menghadapi bencana, orang-orang secara bertahap menyadari bahwa emosi, yang dianggap tabu oleh mercusuar, kini telah menjadi ikatan terkuat untuk menerobos semua rintangan dan membangun komunitas dengan masa depan bersama. Bisakah para penyintas yang dipaksa berada dalam situasi putus asa mendapatkan kembali masa depan?